Apapun tekanan atau kekuatan dari orang-orang kafir atau dari komplotan mereka tidak pernah menyebabkan kerusakan terhadap kita seperti kerusakan yang berasal dari musuh yang berada dari dalam umat Islam. Sangat penting untuk memperhatikan apa yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada kita tentang bahaya mematikan dari musuh ini. Musuh yang tidak dapat ditahan dengan benteng pertahanan, yang berada dihadapan umat muslim, akan tetapi mereka berada di belakang benteng kita yang dengan mudah bisa menghancurkan kita.
Musuh yang nyata bagi kita adalah musuh dari luar dan bukan musuh yang berasal dari dalam. Sebetulnya mereka (orang-orang kafir) telah mengetahui fakta bahwa mereka tidak akan pernah dapat mengalahkan kita secara langsung atau dengan kekuatan militer, mereka tidak dapat mengalahkan kita kecuali dari dalam.
Ketika musuh mengetahui realita ini, mereka pergi ke orang-orang yang berada di tengah-tengah kita, yaitu orang-orang yang murtad, orang-orang munafiq, orang-orang sekuler, dll. Mereka adalah alat pemukul yang digunakan orang-orang kafir untuk menghancurkan kita dari dalam. Itulah kenapa musuh yang berada di luar kita tidak menginginkan berhadapan dengan kita secara langsung, akan tetapi justru mereka mulai mempercayakan kepada musuh kita dari dalam untuk memerangi kita.
Kemunafikan
Kita memiliki banyak musuh dari dalam yaitu orang-orang yang murtad, orang-orang munafik, orang-orang sekuler dan atheis. Kita juga memiliki golongan-golongan yang menyimpang (meski pun kita tidak melihat banyaknya golongan yang menyimpang sebagai musuh seperti Ash’aris, Maturidis kecuali kalau mereka menjadi orang-orang yang munafik). Salah satu dari musuh-musuh tersebut adalah orang-orang munafik.
“dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang bersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah (musuh yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sempat dipalingkan dari kebenaran ?” (QS Al Munafiqun(63) : 4)
Allah memberi peringatan kepada kita bahwa mereka adalah musuh dan kita mesti berhati-hati terhadap mereka. Sesungguhnya orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada satupun yang bisa menyesatkan; jika tidak ada Iman maka tidak ada Islam, sehingga seseorang tidak bermakna apa-apa melainkan di dalamnya terdapat kemunafikan yang menjadikannya kafir, adapun jika di sisi luarnya dia menunjukkan keislamannya, mereka menyatakan keimanannya akan tetapi dalam hati mereka kufur, maka ia adalah Fusuq dan Fujur.
1. Nifaq Akbar
2. Nifaq Asghar
Dia bukanlah mukmin sejati. Dia adalah seseorang yang tidak memiliki kehormatan, tidak memiliki karomah, tidak memiliki respek apapun namanya, dia adalah seseorang yang sangat berbahaya yang melawan umat muslim. Allah swt menggambarkan mereka dalam banyak ayat bahwa, “mereka adalah musuh yang nyata.” Allah swt. tidak mengatakan bahwa mereka adalah asisten dari musuh, tidak juga mengatakan bahwa mereka orang-orang yang berada di antara musuh, lebih dari itu Allah swt mengatakan bahwa mereka adalah musuh. Mereka berpikir bahwa mereka dapat menipu Allah swt dan orang-orang yang beriman, padahal sebenarnya mereka hanya menipu diri mereka sendiri. Allah swt berfirman :
Pertanyaan yang muncul, bagaimana kita bersikap terhadap mereka ? Khususnya ketika mereka menampakkan keislamannya sedangkan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah menghukumi setiap orang hanya dengan apa yang nampak. Perbuatan yang nampak dari orang-orang munafik adalah Islam, itulah mengapa mereka menjadi musuh yang sangat sulit untuk ditemukan.
Di Masa Muhammad saw
Di Masa Abu Bakar ra
Pada masa Abu Bakar ra, walaupun periode kekuasaannya sangat singkat sebagai khilafah, hukumnya sempat dirasakan oleh orang-orang munafiq, orang yang keluar untuk memberontak melawan khilafah.
“Orang-orang yang munafiq itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka : ‘teruskan ejekan-ejekanmu (tehadap Allah dan Rasulnya)’ Sesunggguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.” (QS At Taubah(9) : 64).
Kita harus mempelajari dan belajar kembali tentang apa yang Abu Bakar As Shidiq lakukan. Ketika mereka mulai menyatakan niatannya (orang-orang munafik keluar dan berkata) dengan perkataan : “kami tidak mau membayar zakat lagi sebab kami membayar zakat hanya kepada Rasul”. Abu Bakar melihat penyimpangan mereka yang menyebar luas kemana-mana dan dia (Abu Bakar) berkata : ”Demi Allah, saya akan memerangi siapa saja yang tidak menegakkan sholat dan zakat.”
Di Masa Umar Ibn Khattab
Di Masa Utsman Ibn Affan Dan Ali Ibn Abi Thalib
Orang-orang (munafiq) pada masa itu sama persis seperti apa yang kita dengan saat ini dari mereka. Itu disebakan karena kita tidak mengetahui bahwa mereka adalah orang munafiq. Oleh karena mereka bersuara dan dan kelihatan begitu mengagumkan. Mereka telah mermbunuh Utsman Ibn Affan ra dan darah Utsman tersebar dimana-mana bahkan sampai membasahi mushaf Utsman. Mereka orang-orang munafiq mentarget untuk menjangkau khalifah, orang yang memiliki pengaruh penting tehadap umat, orang yang wajib kita lindungi. Mereka menjangkaunya dari dalam umat muslim dan bahkan telah membuka pintu fitnah yang belum bisa dihentikan hingga saat ini.
Dalam periode fitnah ini semua sahabat yang haq dihasut oleh orang-orang munafiq akan tetapi Ali lebih dekat kepada haq. Ali berkata kepada Hasan, “Ayahmu berharap mati beberapa tahun yang lalu (sebelum terjadi fitnah)” Hasan berkata : “Kamu menggunakannya untuk melarangku untuk mengatakan sesuatu.” Beliau menjawab, “Saya tidak tahu tentang itu, buanglah jauh-jauh.”
Di Masa Setelah Khulafa
Al Musta’sim Billah memiliki para pembantu (menteri) yang disebut Al Alqami. Ibn Al Alqami adalah seorang yang munafiq, Raafidi Ithna ‘ashari (orang-orang musyrik dari syi’ah memfitnah sahabat). Dia melakukan penyimpangan yang sangat besar tetapi dia menunjukkan kepada orang-orang bahwa dia adalah seorang laki-laki yang menegakkan sholat dan seorang yang sholeh. Dia adalah seorang yang menulis surat kepada Hulaqu (seorang raja dari orang-orang kafir). Dia menulis kepadanya : “saya membantumu untuk menaklukkan seluruh daerah Bahgdad dengan syarat kamu meruntuhkan khilafah umat muslim.”
Setelah itu, Hulaqu datang ke Bahgdad untuk membantu musuh dari dalam. Orang-orang kafir masuk dan membunuh khalifah dan juga membunuh banyak kaum muslimin. Ibn Al Alqami berpikir bahwa dengan mengijinkan dan membantu orang-orang kafir unruk melakukan (pembunuhan) maka mereka dapat membersihkan sunni di Iraq dan menegakkan Negara Syi’ah, Negara Raafidi, dll. Dia berkomplot dan merencanakan melawan umat muslim. Dia menemui Khalifah dan menasehatinya untuk membebaskan 15.000 tentara pasukan. Dia menyatakan bahwa pembiayaan tentara sejumlah itu membutuhkan biaya yang tinggi, jadi tidak perlu untuk mempertahankan mereka. Dia terus berusaha membujuk Khalifah sampai kahalifah menyetujui sarannya untuk mengijinkan tentara pulang ke rumah mereka masing-masing. Setelah beberapa bulan Ibn Al Aqami kembali dan menyarankannya untuk membebaskan 20.000 tentara dan sekali lagi Khlaifah dengan bodoh mengambil/menuruti sarannya. Hal yang terburuk lagi yaitu Ibn Al Aqami secara pribadi memilih pejuang-pejuan (tentara) terbaik dan mengambil senjata-senjata mereka pula dari mereka serta memulangkannya.
Seperti Syi’ah di Baghdad saat ini, orang-orang munafiq di Iraq menginstruksikan kepada AS tentang bagaimana cara untuk masuk Iraq dan mengambil alih (menguasai) Iraq. Serupa dengan bangsa Tar-Tar yang datang dengan 300.000 tentara melawan 10.000 tentara umat Islam. Walau pun keadaan merugikan umat Islam, peperangan dilakukan secara ikhlas dan keras oleh umat muslim. Mereka berusaha untuk menangkap dan membunuh orang-orang kafir, sampai-sampai Ibn Al Aqami berpikir bagaimana Hulaqu bisa mengalahkan kaum muslimin. Dia berkata kepada mereka untuk memotong jalan air dan membuat banjir area tersebut untuk menghentikan para mujahidin dengan membuat lumpur yang dalam. Ibn Al Aqami adalah salah seorang pengkhianat yang menggunakan segala cara untuk menghancurkan umat muslim dari dalam. Hulaqu datang ke
Mereka tidak meninggalkan seorang pun untuk hidup. Mereka meneruskan pembunuhan mereka dan membakar segala sesuatu yang ada selama 40 hari, hingga tidak ada yang tersisa sedikitpun. Ibnu Katsir menggambarkan Bahgdad menjadi penuh dengan mayat hingga menimbulkan bau yang menyebabkan sulit untuk bernafas dan menyebabkan tersebarnya penyakit yang banyak menghantarkan kematian. Kemudian dinyatakan bahwa Bahgdad berada di bawah kontrol Tar-Tar, kekacauan terjadi dimana-mana, tidak ada seorang pun yang bisa mengenali saudaranya sendiri atau ibunya disebabkan tubuh-tubuh mereka semua sudah terpotong-potong sangat buruk dan membusuk.
Ketika kita berbicara dengan orang-orang munafik atau orang-orang murtad, kita berbicara tentang musuh dari dalam. Kecuali kalau kita mengambil sikap terhadap mereka karena kita berada pada posisi yang berbahaya. Kita memiliki tanggung jawab. Kita tidak dapat membiarkan mereka (orang-orang munafik) atau acuh tak acuh terhadap mereka; bahkan kita harus waspada terhadap mereka dan mengambil sikap terhadap mereka.
Kita mengetahui kemunafiqan dari tanda-tanda yang pasti dan kewajiban kita untuk mengungkapkan kemunafiqan. Perbuatan-perbuatan seseorang akan menyatakan apakah dia adalah seorang yang munafiq atau tidak, Allah swt. mengajarkan kepada kita bagaimana cara mengetahuinya, bagaimana memperlakukannya dan bagaimana memberikan peringatan kepada orang-orang tentangnya.
1. Ketika kaum muslimin lemah mereka berbicara tentang penyimpangan-penyimpangan mereka.
Semua orang-orang munafiq tidak pernah menampakkan permusuhannya secara publik di masa lalu, orang seperti Iqbal Sacranie (pimpinan Islam Liberal di London) tidak pernah menampakkan wajah mereka sebelumnya, kecuali hingga 9 Nopember. Setelah itu mereka semua menampakkan diri secara terbuka mengekspos diri mereka sendiri, mereka adalah salah satu dari apa yang difirmankan oleh Allah swt :
Mereka tidak berbicara benar: itulah kenapa jika kamu adalah seorang muslim, maka kamu harus menampakkan secara terbuka dan jelas tentang kebenaran, kamu tidak seharusnya diam, jika kamu berbuat demikian maka kamu akan nampak seperti orang yang munafiq walaupun kamu tidak demikian. Allah swt berfirman,
2. Jika orang-orang kafir berkuasa, mereka akan menampakkan (kemunafiqannya) dan mereka akan menyatakan kesetiaannya kepada orang-orang kafir dan bara’ (memusuhi) atas umat muslim, Allah swt. berfirman :
3. Ketika orang-orang kafir berkuasa, mereka berkomplot melawan ummat muslim itulah salah satu sifat orang munafik yang nampak, disebabkan mereka berkuasa, mereka selalu menggunakan kekuasaannya itu untuk menyerang dan menimpakan bahaya atas umat muslim, Allah swt berfirman,
4. Mereka mengambil barang rampasan dari ummat muslim
“(yaitu ) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu ( hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata :”Bukankah kami ( turut berperang ) beserta kamu ?” Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata :”Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang yang beriman ?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS.An Nisaa’(4) : 141)
Ketika orang-orang munafik menahan orang-orang muslim, ketika mereka menggerebek rumah-rumah kita maka mereka akan bahagia: akan tetapi ketika orang-orang munafik mendengar kemenangan para mujahid, dalam operasi Jihad dan juga mendengar orang-orang kafir terbunuh di Iraq atau Afghanistan maka mereka akan bersedih. Allah swt berfirman:
6. Mereka akan selalu menyatakan kepadamu bahwa tidak ada Jihad
Mereka berharap untuk dapat menakut-nakuti orang-orang dan menempatkan para mujahid ditingkatan yang paling bawah (merendahkan mereka; mereka akan melaporkan para mujahid kepada orang-orang kafir dan menyerukan kepada yang lainnya untuk mengerjakan hal yang sama, jika kamu meminta mereka untuk datang ke medan jihad. Mereka tidak akan datang, dan jika perang, mereka tidak akan mendukung dan jika mereka mendukung maka mereka akan lari meninggalkan medan jihad, Allah swt berfirman,“jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan diantaramu; sedang diantara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (QS.At Taubah(9) : 47 )
“Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rosullulah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata :”Janganlah kamu berangkat (pergi berperang ) dalam panas terik ini “,Katakanlah :”Api neraka jahanam itu lebih sangat panas (nya )”, jikalau mereka mengetahui.” ( QS.At Taubah(9) : 81 ) 7.
7. Orang-orang munafik tidak ingin berhukum kepada Syari’ah IslamMereka hanya menginginkan berhukum kepada pengadilan Kufur dan itulah tanda yang kuat atas kemunafikannya. Mereka menolak syari’ah: mereka menolak hukum yang sesuai dengan Islam. Jika Syari’ah mengatakan untuk mengenakan khimar dan jilbab, melarang pergaulan bebas, melarang riba, melarang judi maka mereka akan menolak apa saja yang dikatakan oleh syari’ah, Allah swt menggambarkan mereka.
Perhatian Bagi orang-orang Munafiq
Ada beberapa tanda-tanda kuat (besar) dari orang munafik dan tanda-tanda lainnya: Bagaimanapun pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang seharusnya kita lakukan terhadap mereka bagaimana kita memperlakukan mereka ?
- Kita seharusnya mengekspos mereka dan menjauh dari mereka
Baraa’ terhadap mereka. Kita seharusnya tidak memperbanyak jumlah mereka, Allah swt berfirman:
Janganlah duduk bersama dengan mereka, janganlah bekerjasama dengan mereka, janganlah mendukung mereka atau memiliki kecenderungan terhadap mereka.
- Kita Seharusnya Menasehati Mereka
Kita seharusnya mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah orang-orang munafiq dan mengekspos mereka, Allah swt berfirman,
“ Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” ( QS.An Nisaa’ ,4:105 )
- Kita harus (tetap) mengingat bagaimana memperlakukan (bersikap) dengan mereka
Janganlah berkata kepada mereka dengan perkataan “saudara” atau “akhi”, katakana kepada mereka dengan perkataan “Munafiq!” jangan berkata kepada mereka dengan panggilan “Boss”, akan tetapi rendahkanlah mereka.
- Jangan pernah menshalatkan jenazah mereka jika mereka meninggal
Orang yang kamu ketahui bahwa dia adalah munafiq akan tetapi tidak murtad, maka jangan menshalatkan mereka dan jangan pergi kekuburannya.Allah swt berfirman,
“ Dan janganlah kamu sekali-kali menshalatkan (jenazah) seorang yang mati diantara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan mereka mati dalam keadaan fasik.” ( QS.At Taubah(9) : 84 )
- Kamu harus mampu memenuhi perintah Allah swt (dalam ayat di bawah ini)
Kamu seharusnya bersikap keras melawan mereka, membenci mereka, menyatakan permusuhan terhadap mereka, menjauhi mereka dan menyatakan bahwa mereka salah.
Mereka adalah orang-orang yang memakai pakaian yang bagus dan tampak sebagai seorang yang sukses, mereka akan memperlihatkan kekayaan mereka dan kepandaian bicara mereka. Mereka akan memerintahkan kepada perbuatan yang buruk seperti pergulan bebas, asuransi, penggadaian, voting untuk hukum buatan manusia, dan berpartisipasi politik dan mereka akan menggunakan samaran bahkan dengan topeng “Islam”.
Sesungguhnya pemandangan-pemandangan tersebut sering kita jumpai, kita ingat pengajaran dari apa yang dilakukan orang-orang kafir seperti peristiwa kolaborasi mereka dengan orang-orang kafir untuk menyerang dan melanggar (kehormatan) rumah Allah di Finsbury Park (London), kita masih ingat bagaimana mereka bergembira ketika Syeikh Abu Hamza, Syeikh Abu Qatadah, Syeikh Faisal dan juga banyak ulama lainnya yang ditahan, kita lihat bagaimana mereka memerintahkan ummat muslim untuk voting bagi partai-partai kufur dalam pemilu dan bahkan mengancam orang-orang yang menolak untuk voting dengan dosa.
Ya Allah ! Lindungilah kami dari nifaq dan orang-orang munafiq
http://almuhajirun.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar