Sama seperti salafy, demi mempertahankan sistem bid’ah kerajaan (di arab saudi), supaya kekuasaan pihak kerajaan tidak digoyang oleh umat Islam(padahal dahulu salafy melepaskan diri dari turky utsmani), mereka mengamalkan hadits secara textual saja, tidak hanya ini, namun banyak sekali hukum yang dirubah oleh salafy karena bergantung pada dhohirnya text saja, akhirnya ya sama seperti LDII.
Salafy mengamalkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan ketika seorang shahabat bertanya, tidakkah kami perangi saja mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab:”Tidak selama mereka masih menegakkan sholat bersama kalian.”
Lihat hadits diatas, taukah anda makna “masih menegakkan sholat bersama kalian”?
Baiklah, mari kita tengok penguasa(pemimpin) umat Islam dimasa lalu. Mulai nabi Muhammad, sampai pada zaman shahabat (khalifaurrasydin), dan gubernur-gubernurnya, ternyata mereka semua adalah pemimpin shalat kaumnya. Bagaimanapun ‘bejat’nya akhlaq pemimpin(penguasa), baik khalifah maupun bawahan mereka ya’ni gubernur maupun bawahan gubernur zaman salaf dahulu, tapi mereka adalah Imam shalat kaumnya.
Ternyata makna “mereka masih menegakkan sholat bersama kalian” adalah “masih menjadi Imam shalat kalian”.
Kalaupun kita bicara dhahirnya saja mestinya salafy tetap meyakini kebenaran untuk memerangi penguasa saat ini adalah halal, karena para penguasa tidak pernah shalat bersama salafy. Apakah pernah Megawati/SBY shalat bersama salafy? tidak pernah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar